Advertisement
Pada awalnya, pencatatan transaksi
perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit
kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini
masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama
juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara
sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan
di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya
dunia usaha pada waktu itu.
Akuntansi di sebut sebagai suatu
seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai
“pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 -
1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan
bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui
dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Pada awal abad ke 18, jasa dari
akuntan yang berpusat di London telah
digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa
perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua
buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company,
oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang
konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah
memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.